PENELITIAN KUALITATIF



PENELITIAN KUALITATIF
Pengelolaan Wakaf Produktif Di Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Semarang

METODE PENELITIAN KUALITATIF
1.      Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian field research (penelitian lapangan) yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan guna mengadakan penelitian pada objek yang dibahas yaitu bagaimana pengelolaan wakaf produktif di YBWSA, selain itu penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan fakta secara menyeluruh melalui pengumpulan data di lapangan dan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.
Penelitian kualitatif mencakup penggunaan subjek yang dikaji dan dikumpulkan sebagai data empiris seperti studi kasus, pengalaman pribadi, intropeksi, perjalanan hidup, wawancara, teksteks hasil pengamatan historis, interkasional dan visual yang menggambarkan saat-saat dan masa keseharian dan problematis dalam kehidupan seseorang.
2.      Sumber Data
Data yang penulis pergunakan dalam penulisan skripsi ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan berasal dari hasil wawancara. Pihak yang diwawancarai merupakan informan yang dapat dipercaya atau sekurangkurangnya memperoleh pendapat yang didasarkan pada informasi yang objektif. Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan adalah analisis dokumen. Selain untuk meningkatkan kredibilitas penelitian, pemerolehan data sekunder dimaksudkan untuk mendukung pernyataan hasil wawancara yang dilakukan kepada pihak informan.
3.      Subyek, Objek, Dan Informan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Semarang, yaitu sebuah lembaga wakaf yang bergerak di bidang wakaf tunai dan lembaga wakaf yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan. Pemilihan lembaga ini didasari dengan dua alasan, yaitu :
1)      Penelitian sebelumnya menemukan bahwa pengelolaan berkelanjutan dapat ditemukan di lembaga-lembaga wakaf (Helmanita, 2005; Bamualim, 2005 ; Prihatini dkk, 2005). Selain itu penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lembaga-lembaga wakaf telah mengelola aset wakaf menjadi produktif.
2)      Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung merupakan mutawallis badan usaha. Suhadi (2002) berpendapat bahwa manajemen wakaf oleh badan hukum lebih baik daripada mutawalli individu, karena memiliki kelebihan dalam hal fasilitas dan sumber daya. Oleh karenanya akan relevan untuk melakukan studi kasus pada lembaga-lembaga wakaf untuk mendapatkan hasil yang berkaitan dengan pengelolaan wakaf di Indonesia.
4.      Metode Pengumpulan Dara
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh data, keterangan dan informasi penting dalam penelitian. Menurut Basrowi dan Suwandi (2008) terdapat beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu wawancara, analisis dokumen dan observasi atau pengamatan. Penelitian ini menggunakan ketiga metode tersebut.
1)      Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi secara langsung kepada responden. Wawancara mendalam dilakukan secara bebas terkontrol artinya wawancara dilakukan secara bebas sehingga data yang diperoleh adalah data yang luas dan mendalam, tetapi masih memperhatikan unsur terpimpin yang memungkinkan masih terpenuhinya prinsip-prinsip komparabilitas dan reliabilitas secara langsung dapat diarahkan dan memihak pada persoalanpersoalan yang diteliti.
Dalam penelitian ini, dilakukannya wawancara dengan beberapa orang yang bertanggungjawab atas administrasi wakaf dan penanganan rekening wakaf. Selain itu wawancara direkam untuk memastikan bahwa setiap pernyataan disimpan dan dicatat. Wawancara difokuskan pada praktik mengelola aset wakaf di lembaga wakaf.
Beberapa Informan yang diwawancari oleh peneliti adalah: 1. H Hasan Toha Putra MBA selaku Ketua Umum YBWSA 2. Dr Didiek Ahmad Supadie selaku Sekretaris Umum 3. Dr. Kiryanto selaku Bendahara YBWSA.
2)      Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati langsung tentang kondisi lapangan, baik yang berupa keadan fisik maupun perilaku yang terjadi selama penelitian berlangsung. Adapun maksud dari pengamatan ini adalah dalam pengamatan melibatkan interaksi sosial antara peneliti dengan subjek penelitian maupun informan dalam suatu setting selama pengumpulan data harus dilakukan secara sistematis tanpa menampakkan diri sebagai peneliti.
3)      Analisis Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen arsip mengenai profil perusahaan, penerapan sistem akuntansi, pencatatan dan pelaporan laporan keuangan. Tujuan dari penggunaan dokumen ini adalah untuk mendukung dan menambah informasi serta bukti-bukti sumber lain.
5.      Metode Pengecekan Keabsahan Data
Untuk mengecek keabsahan data, disini penulis menggunakan triangulasi sebagai teknik. Dimana pengertiannya adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. (Moleong, 2009: 330).
Dalam pengecekan keabsahan data disini dilakukan dengan cara membandingkan observasi atau pengamatan langsung dengan wawancara terhadap para informan. Pengecekan keabsahan data dilakukan karena dikhawatirkan masih adanya kesalahan atau kekeliruan yang terlewati oleh peneliti.
6.      Metode Analisis Data
Data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya jika tidak dianalisa. Analisa data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisalah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. (Nazir, 1988: 405)
Dalam analisis ini penulis menggunakan analisis deskriptif yang mendeskripsikan tentang tinjauan dalam kitab-kitab fiqh yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh soal dan jawaban cara menghitung zakat

CONTOH ILLAT HUKUM DALAM AL-QUR'AN DAN HADITS

HUKUM MEMBACA BASMALAH DIDALAM SHALAT