"Manifesto Wacana Kiri-Nur Sayyid Santoso Kristeva"

Diskusi Hand Out ke-2
Oleh: Lana Syafiul Umam
Anggota Biro IV PMII KOMISARIAT SULTAN AGUNG SEMARANG
 
Pada diskusi kali ini saya mendapatkan bagian untuk menyampaikan 4 (empat) sub-bab, yakni konferensi Malino, peristiwa Westerling, perjanjian Linggarjati, dan peristiwa yg mengiringi hasil dari perundingan Linggarjati. Pada sub-bab yg pertama, latar belakang terjadinya konferensi Malino adalah terjadi suatu krisis di dalam pemerintahan Indonesia pada bulan Juni tahun 1946 dan krisis tersebut dimanfaatkan oleh pihak Belanda yg saat itu telah menguasai bagian timur Nusantara dengan memanggil para wakil-wakil daerah di Malino, Sulawesi. Dipimpin oleh Dr. Van Mook ia meminta kepada organisasi-organisai di seluruh Indonesia untuk masuk dalam federasi yg terdiri dari 4 bagian: Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Timur Raya.
Pada sub-bab yg kedua, peristiwa Westerling terjadi pada bulan Desember 1946 sampai bulan Februari 1947. Mengapa dinamakan peristiwa Westerling? Hal ini dikarenakan peristiwa ini dilakukan oleh pihak Belanda yg dipimpin oleh Westerling yangmana peristiwa ini membunuh ribuan warga sipil di Sulawesi Selatan selama operasi militer penumpasan pemberontakan.
Sub-bab selanjutnya ialah mengenai perjanjian Linggarjati. Bermula pada bulan Agustus 1946 Belanda menunjuk 3 (tiga) orang Komisi jendral untuk datang ke jawa membantu Van Mook dalam perundingan baru dengan para wakil Indonesia. Perjanjian ini terjadi pada bulan Oktober dan November 1946 di bukit Linggarjati dekat daerah Cirebon yg dipimpin seorang pihak netral dari Komisi Khusus Inggris yg bernama Loard Killean. Perjanjian tersebut mencapai suatu kesepakatan yg berisi 3 (tiga) pokok, yaitu:1. Belanda mengakui de facto RI yg mewilayahi Jawa, Madura dan Sumatera. Pada 1 Januari 1949 (paling lambat) pihak Belanda harus meninggalkan wilayah de facto RI.2. RI dan Belanda akan bekerjasama dalam membentuk RIS (Republik Indonesia Serikat) yg salah satu wilayahnya adalah RI.3. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda yg pemimpinnya adalah Ratu Belanda.RIS akan mengajukan diri sebagai anggota PBB dimana apabila terjadi perselesihan maka akan diselesaikan melalui jalan Arbitrase. Pada tanggal 15 November 1946 terjadi penanda tanganan di Rumah kediaman Syahrir, Jakarta.
Dan pada sub-bab yg ke empat terjadi peristiwa yg mengiringi hasil perjanjian Linggarjati tersebut. Pada bulan Februari dan Maret 1947 di Malang Kartosuwiryo ditunjuk sebagai salah satu dari 5 (lima) anggota Masyumi yg terdiri dari 47 anggota eksekutif untuk mengikuti sidang KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yg membahas tentang setuju atau tidaknya perjanjian tersebut. Di dalam sidang tersebut ada 2 (dua) kubu yg bertarung sengit, pihak pertama menerima perjanjian tersebut yg diwakili oleh partai Pesindo dari kalangan Sosialis dan pihak yg kedua menolak perjanjian tersebut dari kalangan Nasionalis-Islam yg diwakili oleh partai Masyumi dan PNI.Pada tanggal 25 Maret 1947 perjanjian tersebut ditandatangani di Batavia walaupun Masyumi menentang perjanjian tersebut dengan alasan banyak yg tidak sesuai dengan perjuangan RI.Dr. Van Mook kepala NICA diangkat menjadi Gubernur Jendral Hindia Belanda dengan gigih memecah belah RI yg tinggal 3 (tiga) pulau ini (baca: Jawa, Madura dan Sumatera). Bahkan sebelum perjanjian itu ditandatangai pada 25 Maret 2016, ia telah memaksa terwujudnya Negara Indonesia Timur dengan Presidennya Sukowati lewat konferensi Denpasar pada tanggal 18-24 Desember 1946.
Begitulah sedikit materi yg bisa saya sampaikan.
Wallahulmuwafieq ila aqwamit tharieq...

Semarang, 12 Mei 2017 di Rumah Mapinkom Sahabat Reza Alfa,SE.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh soal dan jawaban cara menghitung zakat

CONTOH ILLAT HUKUM DALAM AL-QUR'AN DAN HADITS

HUKUM MEMBACA BASMALAH DIDALAM SHALAT